Senin, 15 Februari 2010

UN Seharusnya..... membanggakan.

Mengapa sampai ada gugatan Ujian Nasional ?  Bahkan  sampai ada Keputusan Pengadilan tentang UN ?  Karena apa ada polemik UN ?  Karena UN yang sebenarnya menjadi sarana pemerintah mengukur mutu pendidikan anak-anak bangsa telah dinodai oleh berbagai kepentingan non pendidikan. Apa hubungan UN dengan jabatan ini dan itu mulai dari tingkat sekolah-Kecamatan-Kota-Kabupaten- propinsi- Mentri dan Presiden ? Mengapa Bimbingan Belajar menjamur ? Apa penyebab biaya sekolah semakin melangit ?

Betapa membanggakan jika UN betul-betul murni untuk pemetaan mutu pendidikan di jagat Indonesia ini. Menurut pemikiran saya caranya gampang yakni  UN dilaksanakan secara independen dan terbuka, jujur  bukan atas perintah pemerintah secara nasional melainkan atas kesadaran Unit Sekolah untuk mengukurdiri. Kapan saja tergantung permintaan sekolah. OK kalau begitu UN bukan penentu nasib siswa melainkan sarana untuk mengembangkan mutu pendididkan. Sekolah bangga  setelah di UN menempati peringkat B standart nasional  karena rata-rata nilai UN 7. Rasa bangga itu akan mendongrak motivasi pengembangan PBM sekolah tersebut dan setelah satu tahun pembenahan mengundang lagi Tim UN untuk mengUN sekolahnya. Nah kalau hasilnya kurang tampak.... saatnya Tim UN mengevaluasi bersama dengan sekolah,  memberi masukan, memfasilitasi dst........ begitulah pemikiran saya. Setuju ???? kurang jelas ???  yuk.... bantu menyempurkanan. terimakasih.   

Kamis, 04 Februari 2010

Hueran buanget

Hueran....... mengapa nasip rakyat miskin semakin miskin........ ????????? kapan ya bisa berubah ????? Jika keheranan saya itu terasapada masa penjajahan Belanda abad 19 orang pasti akan serentak menjawab : ya.... karena masih dijajah Belanda. Begitu pula jika dirasakan pada jaman penjajahan Jepang jawabannya  pasti   ..........   pinter.
Tetapi saya hueran itu justru saya rasakan   pada saat Indonesiaku berusia 64 tahun lebih ?????????!!!

Saya jadi ingat unen-unen ( piweling) "mbesuk tekan titi wancine para Pengendhe padha gedhe-gedhe wetenge kawula alit tansoyo merit wetenge" Nanti akan tiba saatnya para pejabat pada besar-besar perutnya saat itulah rakyat jelata akan lengket  perutnya. Saya juga ingat pada jaman Romawi ada sindiran "deus venter" artinya "dewa perut".   

Saya juga ingat berita minggu ini : Para Pejabat sukacita dengan disetujuinya kenaikan gaji 20 % mulai Januari 2010, dan Indonesiaku berhasil membeli Pesawat Khusus Rp. 8.00 Milyar

Sementara Rakyat jelata merasakan jatah RASKIN yang berkurang 2 kg. ...... ada 3 anak balita tanpa dosa dikunci selama 3 hari tanpa disediakan makan dan minum karena Mamanya gentayangan mencari uang untuk makan...........beberapa nyawa melayang  hanya karena dijadikan tumbal konversi gas........... rakyat antri sampai pingsan untuk mendapat 2 liter minyak tanah yang dahulu harganya Rp. 2000  sekarang menjadi Rp. 7.500 perliter......  teman - teman penduli dan pembela kaum miskin ya  kawuli alit ya  rakyat jelata tolong semangati aku menambah kenyataan miris, ironis ini.......... tetapi  kalau bahan hueran itu cukup mari kita lewat dunia maya ini  bergandeng pikiran dan tangan untuk mencarikan solusi.....  suwun ya.....